Kamis, 12 November 2015

PRINSIP MENGHADAPI KEMATIAN

Pembaca yang setia, apa komentar anda jika mendengar kata KEMATIAN. Tentu yang pasti jawabannya akan beragam, yang pasti poin tetap satu, yakni TAKDIR. Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada semua yang hidup. Dengan kepastian itu apakah kita sudah persiapkan diri kita untuk menghadapi kematian.
Karena didunia ini kita berasal dari ras dan suku yang berbeda, tentu meliki adat istiadat dan juga kepercayaan yang berbeda pula. Apalagi dizaman yang modern seperti sekarang ini, seakan-akan kita di haruskan untuk tidak percaya pada ajaran nenek moyang yang tidak tertulis. Apalagi setelah kita dihadapkan pada munculnya agama yang mengklaim bahwa agama itulah yang paling benar. Padahal tujuan juga sama, yaitu supaya manusia bisa lebih dengan sang penciptanya.
Bagi saya agama tidak ada yang salah, yang salah adalah para penganutnya. Saya yakin, agama pasti akan menuntun penganutnya untuk melakukan kebaikan, tidak ada tuntunan yang mengajarkan keburukan atau kejahatan. Memang tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak sekali orang yang salah menafsirkan yang firman yang terkmaktub dalam kitab suatu agama. Sehingga yang terjadi, mereka saling menganggap bahwa pendapatnya yang paling benar. Jika itu yang terjadi maka keharmonisan hidup manusia lama akan terkikis dan akan berubah gersang. Dalam arti kita akan saling bermusuhan.
Oke gusy, kita kembali ketopik awal. Disini saya akan berbagi prinsip tentang menjalani hidup untuk menghadapi kematian yang sudah pasti akan kita alami. Inilah prinsip saya :
"Saya yakin bahwa surga dan neraka itu ada. Tapi yang saya yakini bahwa surga dan neraka itu adanya didunia"
Kenapa saya katakan demikian, alasannya sederhana saja. Ada saatnya kita merasa bahagia, ada juga saatnya kita sedih/susah. Disinilah poinnya, jika anda di beri pilihan bahagia dan susah, pasti akan memilih bahagia. Prinsip ini akan mengharuskan kita untuk senantiasa menjaga kebahagiaan kita.
"Pahala dan dosa adalah kebaikan dan keburukan pribadi kita."
Kaitannya dengan prinsip diatas, jika ada surga dan neraka pasti ada pahala dan dosa. Inilah yang menjadi penentu kedua, sudahkah kita berbuat baik kepada orang lain tanpa mengarapkan apapun dari mereka . Artinya perbuatan baik kita harus sejalan dengan hati kita, istilahnya jangan munafik.
Demikian prinsip yang saya pegang, karena saya meyakininya maka saya selalu siap kapanpun kematian datang.
SEMOGA KITA BISA SELALU BERBUAT BAIK UNTUK SESAMA.

Tidak ada komentar: